ViralNetTV.com - Meskipun lebih dari 50 tahun berlalu sejak Partai Komunis Indonesia (PKI) benar-benar dilarang dari negara tersebut sebagai bagian dari pembersihan yang didukung pemerintah yang membunuh sekitar 500.000 sampai 1 juta orang dari tahun 1965-1966, kelompok garis keras seperti Front Pembela Islam ( FPI) mengklaim bahwa PKI diam-diam merencanakan kembalinya dan menggunakan klaim mereka yang benar-benar tidak berdasar untuk menyerang organisasi seperti Yayasan Bantuan Hukum Jakarta (YLBHJ), yang dikepung oleh pemrotes komunis yang salah informasi pada tanggal 17 September.
"Maraknya komunisme di Indonesia sudah jelas, tidak bisa dipungkiri lagi. Bisa saya katakan itu bukan hanya rumor. Sudah jelas dan mudah dilihat, "kata ketua FPI Ahmad Sobri Lubis pada hari Rabu seperti dikutip Detik. Dia tidak menyebutkan bukti untuk klaimnya di luar peristiwa YLBHJ yang dirazia (yang bahkan polisi mengatakan tidak ada hubungannya dengan PKI).
FPI dan kelompok garis keras lainnya berencana melakukan aksi protes lagi (aksi) Jumat ini yang mengikuti konvensi penamaan demo mereka sebelumnya seperti aksi anti-Ahok Aksi pada 2/12 tahun lalu) dengan menyebutnya Aksi 299. Kali ini, mereka memprotes keputusan presiden yang memberi pemerintah kekuatan untuk membubarkan organisasi masyarakat sipil yang dianggap bertentangan dengan ideologi negara Pancasila (Perppu Ormas).
Hadirilah: Aksi Damai 299 Jum'at Akbar "Tolak Kebangkitan Neo PKI! Ayo Ganyang Pelindung PKI! Tolak Perppu Nomor 2!" ...
Laskar Cyber Pecinta Habib Rizieq Syihab 18-9-2017
Sementara demonstrasi anti-Ahok tersebut seolah-olah dilakukan untuk mendukung fatwa penghujatan yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), badan administrasi Islam tertinggi di negara tersebut, MUI telah keluar menentang demonstrasi Jumat ini karena alasan yang sangat sederhana bahwa tidak ada bukti bahwa komunis masih ada di indonesia.
"(Masalah ini) PKI harus selesai. Keanggotaan PKI sudah hilang, semuanya sudah mati. Sudah beberapa dasawarsa, sejak saya masih muda dan saya mengikuti era Nasakom, "kata ketua MUI Maruf Amin seperti dikutip Tribunnews.
Maruf mendesak masyarakat untuk tidak mengikuti demonstrasi hari Jumat, dengan mengatakan bahwa tidak ada kebutuhan untuk itu karena pemerintah telah memiliki undang-undang yang mencegah munculnya kembali PKI dan mengatakan jika orang-orang menduga komunis kembali, mereka seharusnya membawa bukti itu ke polisi.
Dia juga mengulangi dukungan MUI untuk Perppu Ormas, dan menyatakan bahwa mereka yang memiliki masalah dengan hal itu harus menggunakan jalur hukum dan mengajukan petisi kepada Mahkamah Konstitusi untuk membatalkannya.
Polisi telah menugaskan 5.000 anggota divisi brigade mobil mereka (Brimob) untuk mengamankan demonstrasi Jumat ini di depan gedung DPR. Penyelenggara mengatakan sebanyak 50.000 akan menghadiri demo tersebut.
Advertisement
EmoticonEmoticon