Seekor kucing besar yang difoto di Taman Nasional Ujung Kolon pada 25 Agustus, diduga seekor harimau jawa. Foto: Taman Nasional Ujung Kolon
ViralNetTV.com - Spesies panthera tigris sondaica, yang lebih dikenal dengan nama harimau jawa, dianggap telah punah selama beberapa dekade karena sebelumnya dikonfirmasi bahwa tidak ada penampakan kucing besar yang pernah mengintai rimba pulau terbesar di Indonesia sejak tahun 1980-an. Namun berdasarkan bukti fotografi dari Taman Nasional Ujung Kulon Jawa di Jawa Barat, harimau jawa mungkin akan kembali.
Bukti fotografis baru keberadaan harimau jawa ini ditangkap akhir bulan lalu namun baru terungkap ke media baru-baru ini. Itu diambil oleh seorang penjaga taman saat melakukan inventarisasi banteng (sejenis binatang liar Jawa) pada tanggal 25 Agustus.
Pada saat itu, dia melihat banteng mati dimakan oleh kucing besar tidak seperti spesies yang dikenal tinggal di taman nasional.
"Ranger yang ikut sama saya melihat seekor kucing besar, tapi dengan garis sedikit berbeda dari macan tutul yang biasanya ditemukan di Ujung Kulon. Akhirnya, dia memotretnya, dan kami menduga itu adalah sejenis macan tutul jawa atau kucing besar lainnya, seperti harimau jawa, "kata Kepala Taman Ujung Kulon, Mamat Rahmat, Rabu.
Mamat mencatat bahwa Ujung Kulon dulu rumah bagi banyak harimau jawa dan dia berharap masih ada. Tapi dia berhati-hati untuk mencatat bahwa binatang itu dalam foto tersebut, sementara tampil sangat berbeda dari kucing besar lainnya seperti macan tutul Jawa, masih mungkin bukan anggota spesies harimau yang telah lama hilang.
Foto seekor harimau jawa yang hidup, Panthera tigris sondaica, diambil pada tahun 1938 di Ujung Kulon dan diterbitkan di A. Hoogerwerf's "Ujung Kulon: Tanah Badak Jawa yang terakhir".
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK) mengatakan bahwa mereka akan mengirim tim peneliti untuk menyelidiki apakah itu benar-benar seekor harimau jawa dalam foto tersebut. Pakar mereka mengatakan bahwa sementara garis kucing itu benar, bahasa tubuhnya tampak salah.
"Tanda-tandanya seperti harimau jawa, tapi postur tubuhnya kurang begitu. Postur harimau jawa lebih besar, lebih berotot, dan lebih pendek dari pada harimau sumatera, "Direktur Konservasi Sumber Daya Alam dan Konservasi Alam Wiratno kemarin, mencatat bahwa postur tubuhnya lebih dekat dengan macan tutul jawa.
Namun, Wiratno mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa harimau jawa dapat bertahan di Ujung Kulon karena telah lama menjadi kawasan konservasi. Dia mengatakan mereka akan memasang banyak perangkap kamera di seluruh area untuk mendapatkan bukti fotografi yang lebih baik sehingga mereka bisa melakukan konfirmasi.
Ada banyak dugaan penampakan dan bukti harimau jawa selama ini, namun ekspedisi penelitian sebelumnya gagal menghasilkan bukti nyata keberadaannya yang terus berlanjut.
Advertisement
EmoticonEmoticon